Rock 'N Roll

Rock 'N Roll

Senin, 21 Juli 2008

Pengakuan Anak Ke Empat Dari Enam Bersaudara.




Mereka bukanlah raja dan ratu dengan segala kekuatannya…

Tapi dalam kehidupanku, mereka adalah sumber pemerintahan yang sejati.

Mereka bukanlah abang none atau pasangan terhebat yang ada dari hasil pemilihan..

Tapi dalam pengakuanku, mereka adalah sebuah tim yang paling aku banggakan…

Mereka bukanlah Romi dan Juliet yang menjadi icon romantisme kebanyakan orang…

Tapi dalam kenyataanku, mereka adalah legenda kasih sayang yang tiada tanding…

Mereka bukanlah jelmaan Tuhan…

Tapi dalam kesadaranku, mereka adalah “ridha” yang karenanya aku diterima oleh Tuhan…


Mereka tidak pernah meminta apapun terhadapku selain untuk aku berbuat baik.

Namun apabila aku meminta pada mereka tentang suatu hal maka mereka akan berkata:

“Jangankan sesuatu hal, andaikan dagingku ini tidak sakit untuk di iris, maka ibu akan memberikannya untuk kamu”.

Dan apabila aku bersalah dan meminta maaf, maka mereka akan berkata :

“ Ibu sudah memaafkan sebelum kamu meminta maaf nak”.


Mereka bukanlah iblis yang selalu salah…mereka bukan pula malaikat yang selalu benar,

Tapi bagiku, mereka adalah kesempurnaan terhebat yang pernah dianugrahkan oleh tuhan dalam kehidupan.

Tuhan percaya,

Tuhan mengetahui kualitas ummatnya.

Enam orang anak lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa tuhan sudah begitu besar memberi kepercayaan kepada mereka.

Tuhan menitipkan, dan mereka bekerja dengan penuh kasih ikhlas.

Dan bagiku mereka telah berhasil. Karena batas waktu yang diberikan kepada mereka adalah saat anak - anaknya mencapai tahap baligh. Selebihnya adalah tanggung jawab masing – masing anak yang sudah menjadi manusia baru.

Tapi tidak demikian bagi mereka.

Perjuangan dalam kasih sayang dan ketulusan dalam setiap nafasnya seperti sebuah kodrati yang tidak bisa ditentang hingga akhir hayat. Aku sangat berdosa jika aku tidak menyadarinya.

Dari itu aku tidak ingin mengecewakan mereka.

Dan siapapun kamu aku meminta…

Jika aku bersalah, tolong tegur aku…!

Karena kesalahan – kesalahan itu kadang serupa dengan kotoran yang melekat di kulit pipi.

Namun jika aku benar, tolong jangan berlebihan…!

Karena benarnya aku merupakan keberhasilan mereka yang selalu berupaya menempatkan aku pada kebenaran.


Dahulu…..

Emakku pernah berpesan.

“Dhe, kemanapun dan di manapun, jangan pernah tinggal sholat dan banyak – banyaklah bersholawat !.”

Bapakku pula berpesan.

“Jangan pernah membatasi pergaulan, tapi jangan pula terpengaruh oleh pergaulan !.”

Sungguh dualisasi paradigma yang sangat menawan.


Salam banggaku untuk mereka kedua orang tuaku.



Adhe.

21-july-08





Tidak ada komentar: